Lebih jelasnya, Shanty mengatakan pada pada siklus yang tidak berovulasi, induksi ovulasi ini bertujuan untuk menyebabkanterjadinya ovulasi (setidaknya didapatkan 1 folikel dominan yangakan melepaskan sel telur yang matang).
Sedangkan pada siklus yang berovulasi bertujuan untuk menstimulasi ovariumagar melepaskan sel telur lebih dari 1 (2 atau 3 sel telur) pada 1 siklushaid sehingga dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Penyebab gangguan ovulasi
Menurut Shanty, ada beberapa penyebab gangguan ovulasi seperti:
– PCOS (polycystic Ovarian Syndrome)
– Obesitas dan overweight
– Berat badan terlalu rendah
– Olahraga yang terlalu berat
– Stress psikologis yang tinggi
– Hiperprolaktinemia
– Gangguan fungsi tiroid (hipo maupun hipertiroid)
– Perimenopause
– Kegagalan ovarium dini (menopause dini)
“Induksi ovulasi dilakukan jika murni didapatkan gangguan ovulasi pada perempuan tanpa ada gangguan lain seperti saluran telur dan sperma, dikombinasikan dengan senggama terjadwal,” katanya.
Begitu pun dengan kasus unexplained infertility, lanjut Shanty, seringkali dikombinasikan pada tahapan proses inseminasi.