Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan volume produksi dan penjualan feronikel masing-masing 26.000 ton nikel dalam feronikel (TNi).
Angka ini relatif stabil dengan capaian produksi dan penjualan unaudited pada 2020 masing-masing sebesar 25.970 TNi dan 26.163 TNi. Target produksi itu sejalan dengan optimalisasi produksi pabrik Feronikel Pomalaa di Sulawesi Tenggara.
Pada komoditas bijih nikel, perseroan menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 8,44 juta wet metric ton (WMT) pada 2021. Angka itu meningkat 77 persen dibandingkan capaian produksi bijih nikel unaudited pada 2020 sebesar 4,76 juta wmt. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 14 Februari 2021.
Peningkatan produksi bijih nikel itu akan digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel ANTM dan mendukung penjualan kepada pelanggan domestik.
Sedangkan total penjualan bijih nikel ANTM pada 2021 ditargetkan sebesar 6,71 juta wmt, meningkat 104 persen dibandingkan capaian penjualan bijih nikel unaudited pada 2020 sebesar 3,3 juta wmt. Peningkatan target penjualan bijih nikel itu seiring dengan prediksi pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri.
Bijih Bauksit
Sedangkan untuk bijih bauksit, perseroan menargetkan produksi sebesar 3 juta wmt pada 2021. Angka ini tumbuh 93 persen dibandingkan realisasi produksi unaudited pada 2020 sebesar 1,55 juta wmt.
Peningkatan produksi bijih bauksit itu akan digunakan sebagai produksi alumina serta penjualan kepada pihak ketiga. Sedangkan penjualan bijih bauksit pada 2021 ditargetkan sebesar 2,73 juta wmt, meningkat sebesar 122 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited 2020 sebesar 1,23 juta wmt. Peningkatan penjualan bijih bauksit seiring pemenuhan permintaan pelanggan.