Direktur Utama WTR Septiawan Andri Purwanto menuturkan, divestasi ruas Tol JSB ini merupakan bentuk perwujudan dari rencana WTR mendivestasikan sembilan ruas tol pada 2021.
“Dari divestasi ini kami memperoleh pendapatan sebesar Rp1,5 triliun. Nilai transaksi ini di atas nilai buku ekuitas yang WTR tanamkan atau di atas price to book value,” ujar dia dikutip dari Antara.
Septiawan menuturkan, divestasi di JSB itu juga merupakan bukti besarnya minat investor baik lokal maupun asing dalam berinvestasi di jalan tol, terutama milik Waskita Karya.
“Penandatanganan sales purchase agreement ini merupakan suatu momentum dan sinyal yang baik bagi upaya kami menjalankan proses bisnis sebagai developer jalan tol terbesar di Indonesia,” kata Septiawan.
Dirut PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengatakan pihaknya mempunyai target besar untuk divestasi dari jalan tol yang dimiliki. Dia menuturkan, momentum tersebut menjadi penting karena WTR menargetkan untuk mendivestasi sembilan ruas tol yang dimiliki pada 2021.
“Momen ini merupakan bukti kepada pemangku kepentingan bahwa ruas-ruas tol milik Waskita memiliki nilai jual yang baik. Ini juga merupakan momen penting sebagai bagian dari restrukturisasi Waskita Karya secara keseluruhan,” ujar Destiawan.
Ruas Tol Semarang-Batang sepanjang 75 km adalah bagian Tol Trans-Jawa yang telah beroperasi penuh sejak Desember 2018. Ruas itu merupakan jalur penting yang menghubungkan Jawa bagian barat menuju Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang.