“Jaringan itu mulai dari organ-organ kita, dari jari, tangan, semua bergerak butuh oksigen. Kalau dia kekurangan oksigen namanya hipoksia. Termasuk ginjal, otak, jantung, paru sendiri untuk berfungsi juga butuh oksigen.”
Agus menjelaskan, hipoksemia bisa berlanjut menjadi hipoksia karena oksigen dalam darah didistribusikan oleh jantung ke seluruh tubuh. Nantinya, oksigen ini akan digunakan untuk metabolisme dan menghasilkan energi.
“Oksigen itulah yang kita dapat dari kita bernapas, kemudian masuk ke dalam darah. Dia bertukar di dalam jaringan paru, masuk ke dalam darah dibawa oleh hemoglobin, nantinya itu akan masuk ke dalam jantung, dipompa oleh jantung, masuk ke seluruh tubuh.”
“Hipoksemia itu kondisi kadar oksigen dalam darah yang rendah. Kalau hipoksia, akibat hipoksemia itu maka jaringan akan mengalami kekurangan oksigen yang namanya hipoksia.”
Agus mengatakan, kondisi hipoksemia tak hanya terjadi pada pasien COVID-19 namun juga pada penyakit-penyakit yang menyangkut proses pernapasan lainnya seperti penyakit di saluran napas atau pada paru ketika terjadi gangguan pertukaran oksigen.
“Termasuk gangguan di dalam jantung, ketika memompa, itu juga akan bisa menyebabkan terjadinya gangguan hipoksemia. Termasuk hemoglobinnya rendah, anemia, itu juga bisa menyebabkan hipoksemia.”